Perlindungan Konsumen dan Privasi dalam Periklanan Online

0 0
Read Time:2 Minute, 10 Second

Perlindungan Konsumen dan Privasi dalam Periklanan Online

Undang-undang perlindungan konsumen umumnya berlaku sama untuk aktivitas online dan offline. Namun, muncul masalah mengenai undang-undang yurisdiksi mana yang mengatur aktivitas online dan badan pengatur mana yang memiliki otoritas penegakan atas https://lakeshoresignsla.com/ transaksi lintas batas. Banyak undang-undang secara khusus mengatur bagaimana iklan online disampaikan. Misalnya, iklan berbasis email tunduk pada peraturan yang lebih ketat daripada iklan spanduk. Di Amerika Serikat, Undang-Undang CAN-SPAM tahun 2003 mengamanatkan bahwa email komersial menyertakan mekanisme opt-out. Demikian pula, iklan seluler berada di bawah Undang-Undang Perlindungan Konsumen Telepon tahun 1991 (TCPA), yang mengharuskan pengguna ikut serta sebelum mengirim pesan pemasaran melalui teks.

Pengaturan Diri dalam Periklanan Online

Seperti dalam periklanan offline, peserta industri telah mengembangkan inisiatif dan kode etik pengaturan mandiri. Pada tahun 2009, organisasi periklanan AS berkolaborasi untuk menerbitkan Prinsip Pengaturan Mandiri untuk Periklanan Perilaku Online, berdasarkan pedoman Komisi Perdagangan Federal (FTC). Asosiasi periklanan Eropa mengikutinya dengan dokumen serupa pada tahun 2011. Kerangka kerja ini menekankan kontrol konsumen atas berbagi data, keamanan data, dan persetujuan untuk mengumpulkan informasi sensitif, seperti data keuangan atau terkait kesehatan. Namun, tidak ada kerangka kerja yang memberlakukan hukuman untuk pelanggaran.

Peraturan untuk Platform Online

Peraturan Layanan Intermediasi Online (2019/1150/EU), juga dikenal sebagai Peraturan P2B, mulai berlaku di seluruh UE dan Inggris pada 12 Juli 2020. Peraturan ini mempromosikan keadilan dan transparansi bagi bisnis yang menggunakan platform online dengan memastikan syarat dan ketentuan yang jelas serta mekanisme ganti rugi yang efektif. Ini juga memainkan peran kunci dalam meningkatkan Pasar Tunggal Digital, terutama menguntungkan usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, Observatorium Uni Eropa tentang Ekonomi Platform Online didirikan untuk memantau dampak peraturan ini. Inggris telah menerapkan aturan serupa melalui Peraturan Layanan Intermediasi Online untuk Pengguna Bisnis (Penegakan Hukum) 2020.

Privasi dan Pengumpulan Data dalam Periklanan Online

Peraturan privasi sering kali mengharuskan pengiklan untuk mendapatkan persetujuan pengguna sebelum melacak mereka atau mengirim komunikasi. Namun, mendapatkan persetujuan afirmatif (opt-in) bisa mahal dan menantang, membuat peserta industri lebih menyukai pendekatan regulasi alternatif.

Yurisdiksi yang berbeda telah mengadopsi berbagai strategi perlindungan privasi. Di AS, Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) membatasi pelacakan anak-anak secara online. FTC telah memperluas cakupan COPPA untuk mengharuskan jaringan iklan mendapatkan persetujuan orang tua sebelum dengan sengaja melacak anak di bawah umur. Sementara FTC umumnya mengadvokasi regulasi mandiri industri, FTC semakin mengambil tindakan penegakan hukum pada masalah privasi dan keamanan. Selain itu, FTC telah secara aktif mendorong kerangka kerja Jangan Lacak untuk meningkatkan privasi pengguna.

Secara keseluruhan, lanskap peraturan periklanan online terus berkembang, menyeimbangkan perlindungan konsumen dengan kepentingan industri sambil mengatasi tantangan yurisdiksi dalam penegakan hukum.

About Post Author

vijey

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *